Menulislah Karena Ingin Menjadi Pintar!

Orang yang menulis karena hobi memang banyak, tapi orang yang menulis karena uang tidak kalah banyak. Disamping itu, penulis pemua yang masih bingung antara menulis karena hobi dan menulis karena uang juga tidak bisa dibilang sedikit.

Satu hal yang pasti;

Apapun motifnya, orang yang terbiasa menulis punya satu keunggulan yang membanggakan. Mereka menjadi pintar dan serba tahu!

Mengapa demikinan? 

Karena, orang yang terbiasa menulis akan terasah pikirannya untuk berpikir dan terus berpikir. Tak hanya itu, mereka juga berpikir dengan sistematis. Semakin hari kemampuan berpikirnya semakin baik. Semakin banyak topic yang dia tulis, wawasannya semakin luas.

Alasan lain yang membuat seorang penulis menjadi pintar dan berwawasan luas adalah karena mereka melakukan research sebelum menulis. 

Referensi tulisan menjadi modal untuk membuat sebuah tulisan menjadi tulisan yang bermutu. Tidak heran banyak sekali penulis mengutip dari sumber-sumber terpercaya dan terkenal, supaya tulisan mereka bianggap keren.

saya termasuk orang yang menulis karena ingin pintar. Dalam tulisan-tulisan saya selalu berisi kutipan dari sumber-sumber terpercaya. Semua itu adalah karena ingin memberikan hasil tulisan yang terbaik.

Kunjungi blog saya Ini. Disana telah lahir ratusan artikel dengan berbagai topic. Namun karena blog ini memang dibangun dengan gaya friendly, jadi bahasa yang digunakan juga lebih soft dan kekinian.

Untuk blog kelas menulis ini. Saya sengaja membuatnya sedikit formal, karena memang ditujukan untuk yang ingin belajar menulis.

Sejujurnya saya lebih suka menulis dengan gaya yang santai dan friendly. Kesannya akan lebih menyatu. Nanti akan dikondisikan supaya blog ini tetap asyik untuk belajar dan bermain. Sebagaimana blog saya yang sebelumnya.

Kembali lagi ke topic pembahasan kita tadi. Ketika kita telah bertekad ingin menjadi penulis, sebaiknya perbaharui dulu niat kita. Katakana pada diri sendiri : 

“Saya menulis karena saya ingin pintar!” 

Buang jauh-jauh keinginan lain yang bersifat material belaka. Karena dengan mengalihkan focus kepada ‘uang’. Kita akan menjadi rapuh bila ‘uang’ itu tak kunjung kita dapatkan!