Saya Hobi Menulis, Apakah Hobi Saya Ini Terlalu Remeh? - Kelas Menulis

Breaking

Banner IDwebhost

Thursday, January 10, 2019

Saya Hobi Menulis, Apakah Hobi Saya Ini Terlalu Remeh?

Sering sekali kita merasa kerdil disaat menyatakan hobi kita adalah menulis. Padahal hobi menulis tidak seremeh kedengarannya. Hobi menulis bisa juga menghasilkan beragam manfaat. Tentu saja jika kita melakukannya dengan benar.

Pernah kan, ketika mengisi formulir, dan tertera disana pertanyaan apa hobi anda? Lalu kita mengisinya dengan 'menulis' dan 'membaca'. Keduanya tidak terlihat keren, malah kebanyakan orang mencibir hobi seperti itu.
Sering sekali kita merasa kerdil disaat menyatakan hobi kita adalah menulis. Padahal hobi menulis tidak seremeh kedengarannya. Hobi menulis bisa juga menghasilkan beragam manfaat. Tentu saja jika kita melakukannya dengan benar.
Pertanyaannya adalah, apa yang sudah kita tulis? Jenis tulisan seperti apa yang bisa kita buat? Kita ekspert dibidang mana? Cerpen kah? Puisi kah? Naskah drama? Essay? Biografi? Auto biografi? Reportase? Atau apapun itu.
Jika benar hobi kita adalah menulis, maka jenis tulisan mana yang kita sukai? 

Jika kita menyukai fiksi, maka perbanyaklah membaca fiksi. Begitupun sebaliknya, jika kita senang menulis non fiksi, maka perbanyak membaca tulisan-tulisan non fiksi. karena menulis dan membaca merupakan dua hal yang saling ber hubungan erat. 
Menulis adalah menuangkan dari apa yang kita baca. jadi, kita akan menulis seperti apa yang sering kita baca. 
Ibarat tulisan adalah air yang dituangkan kedalam gelas. Maka membaca ibarat air yang diisi kedalam teko.Saat kita mengisi sirup kedalam teko, maka air yang dituang kedalam gelas juga air sirup.
Inilah sebabnya penyuka fiksi hanya akan pandai menulis  fiksi. Terkadang mereka kesulitan dalam menulis tulisan non fiksi. Sebab mereka terbiasa berimajenasi. 
Sedangkan penulis non fiksi sendiri akan kesulitan jika diminta menuliskan satu cerita fiksi, karena ia terbiasa dengan data dan fakta. 
Seperti saya contohnya, saya sangat suka tulisan non fiksi. Terutama essay atau artikel ilmiah. 

Ketika teman saya meminta saya untuk menulis sebuah cerpen, saya akan langsung menyerah. Karena saya pernah mencoba menulis cerpen, namun bahasanya datar dan tidak menarik sama sekali. 
Disaat yang sama, saya meminta teman saya menulis artikel ilmiah. Dia juga sama kewalahannya. sebab dia pecinta fiksi sejati. Dia menggilai novel-novel lebih dari apapun. sehingga sekarang, dia sendiri telah menjadi penulis novel. 
Inilah faktanya. Menulis bukanlah hobi yang remeh. Jika kita mau menekuninya dengan serius, pasti kita bisa berkarir di dunia menulis. Kuncinya hanya satu : tetaplah menulis, meski tulisanmu jelek.

No comments:

Post a Comment

Halaman